M anusia berjenis mental jongos hanya bisa dipimpin oleh manusia berkelakuan komandan militer . semua aktivitas disampaikan dengan bentuk briefing dan instruksi, sibawahan hanya selalu mengulang apapun perintah (instruksi) yang diteriakkan komandan (biasanya komandan mesti berteriak agar intruksi jelas, dan bermakna ganda). Jadi. Bisa jdai sebuah kultur militeristik terbentuk karena pada awalnya pemimpin bermental komandan dan lambat laun sang anak buah terbawa menjadi bawahan pak komendan. Tetapi, bisa jadi bawahan yang berkeluan jongos tadi memang tidak cocok menjadi pemimpin dengan gaya kumendan , penyeragaman serta kedisiplinan serta bahasa kekerasan mati adalah ciri utama kultur itu. Tidak ada prajurit yang harus berdebat dulu dengan komandannya, karena yang pasti sudah tertembak. Cobalah amati, sekolah negeri dengan kepsek...
ini adalah blog kita bersama silahkan di kunjungi.