Langsung ke konten utama

media pembelajaran









KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PAI, KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI
NAMA KELOMPOK:
1.                  IDO SETYAWAN                 1211010083
2.                  DIANA NOVITA                  1211010150
3.                  M. AGUS SETYAWAN        1211010065
Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester: III (Tiga)
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen: Drs. Risgiyanto,M.Pd



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR

            Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada ilahi Robbi hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penilis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “klasifikasi media pembelajaran pai, kekurangan dan kelebihan media pembelajaran pai”
            Sholawat serta salam  tak lupa kita panjatkan kepada motivator sepanjang jaman dan junjungan kita yaitu nabi Muhammad SAW, dan para Sahabatnya dan umatnya yang semoga diyaumil akhir kelak mendapat syafaat, Amin.
            Tidak lupa juga penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dengan kerendahan hati telah membantu menyelesaikan makalah ini. akhirnya kepada Allah jualah penulis serahkan, sehingga mereka yang berjasa, membantu dapat dalam menyusun makalah ini mendapat balasan yang setimpal diakhirat kelak.
            Penulis sangat menyadari bahwa banyak kekurangan serta keterbatasan yang jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami penulis khusus dan umumnya untuk kita semua.

Bandar lampung, 24-oktober-2013
                                                                       
Penyusun



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
a.       Latar belakang masalah................................................................................ 1
b.      Rumusan Masalah........................................................................................ 1
c.       Tujuan Masalah............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A.    Klasifikasi media pembelajaran pai.............................................................. 2
B.     Kekurangan dan kelebihan media pembelajaran pai
a)        Jucba.......................................................................................................
b)        Tawaqal...................................................................................................
c)        Ikhlas.......................................................................................................
d)       Jihad........................................................................................................
e)        Amahah...................................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A.    KESIMPULAN.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................




BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.
Dahulu proses pembelajaran seringkali berpusat kepada guru sebagai sumber belajar. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, siswa dapat memperoleh berbagai macam sumber belajar meskipun tanpa kehadiran guru. Oleh karena itu di jaman sekarang seorang guru atau desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses belajar berlangsung secara efektif dan efisien.  Alat yang dapat membantu proses belajar tersebut disebut media atau alat peraga pembelajaran
Media atau alat peraga pembelajaran sejatinya merupakan alat komunikasi antara guru dan peserta didik. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan pengalaman belajar peserta didik menjadi lebih kaya, dan antara materi yang disampaikan juga waktu yang disediakan  dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Namun jenis-jenis media pembelajaran dewasa ini mengalami perkembangan variasi yang luar biasa. Oleh karena itu untuk memilih menggunakan media pembelajaran yang tepat sasaran, seorang pendidik harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran yang berkembang saat ini.
Selanjutnya pada makalah ini akan dibahas apa pengertian media pembelajaran, bagaimana bentuk-bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, dan bagaimana memilih media pembelajaran yang tepat untuk proses pembelajaran PAI baik dikelas maupun di luar kelas.

B.     Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian klasifikasi media pembelajaran?
2.        Apa kelebihan dan kekurangan media pembelajaran PAI?




BAB II
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PAI,
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI
A.    Klasifikasi media pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat model klasifikasi yaitu:
1.        Menurut gagne. Media, klasifikasi menjadi tutjuh kelompok yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Tujuan kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangakan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar.
2.        Menurut allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demontrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Disamping mengklasifikasikan, allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen juga melihat bahwa media tertentu memiliki kelebihan untuk blajar tertentu, tetapi lemah untuk tujuan belajar lain.
3.        Menurut garlach dan ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbalm presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekamana suara, pengajaran terprogram, simulasi.
4.        Menurut ibrahim media dikelompokkan berdasarkan urutan dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaiu media tanpa proyeksi dua dimensi: media tanpa proyeksi tiga dimensi: audio: proyeksi: televisi, video dan komputer.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersbut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemiliha media yang disesuaikan deangan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar. Akan sangat menunjang efisiensi serta efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
Perolehan pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal dan ini akan menimbulkan kesalahan persepsi kepada siswa. Penyampaian pesan seharusnya lebih konkret dan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mendekatkan siswa kepada kondisi yang sebenarnya.
Kerucut pengalaman Edgar Dale menggambarkan bahwa hasil belajar seseorang dapat diperoleh melalui pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, melalui benda tiruan, sampai kepada lambang (abstrak). [1]

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.

teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan  kerucut pengalaman menurut  Edgar Dale.   
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli.
Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori:
1) media audio visual gerak,
2) media audio visual diam,
3) media audio semi gerak,
4) media visual gerak,
5) media visual diam,
6) media semi gerak,
7) media audio, dan
8) media cetak.

Melalui pengalaman langsung siswa berhubungan dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara, hasil yang diperoleh siswa menjadi lebih konkret sehingga akan memiliki ketepatan tinggi. Semakin ke atas puncak kerucut pengalaman belajar siswa hanya melalui lambang verbal, dan pengalaman yang diperoleh siswa sifatnya lebih abstrak.
Persoalannya penyampaian pesan dengan pendekatan kondisi sebenarnya atau pengalaman langsung kadang terkendala atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, peranan media pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Fungsi media pembelajaran antara lain:
1) menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu,
2) memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu,
3) menambah gairah dan motivasi belajar siswa, dan
4) mempunyai nilai-nilai praktis tertentu seperti mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dan ruang kelas.
Pada zaman modern ini, para pendidik dapat menggunakan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan. Media-media pembelajaran yang digunakan antara lain dapat berupa media grafis, visual, audio, dan audio visual dengan ciri-ciri antara lain:
Pertama, Ciri Fiksatif (Fixatif Property), yaitu ciri yang menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat di runut dan di susun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.
Kedua, Ciri Manipulatif (Manipulative Property), yaitu  kemampuan media untuk mentransformasi suatu kejadian atau objek ke dalam bentuk media tertentu tanpa merubah kenyataan. Seperti kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
Ketiga, Ciri Distributif (Distributive Property), ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Misalnya rekaman video, audio dapat disebarkan ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.[2]
Dari ciri-ciri tersebut media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi yaitu: [3]
Pertama, di lihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam beberapa macam yaitu, media auditif, media visual, media audiovisual.
Kedua, jika di lihat dari kemampuan jangkauannya media pembelajaran dapat berupa media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus. Dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film,video, dan lain sebagainya.
Ketiga media yang di lihat dari cara atau teknik pemakaiannya. Media dengan ciri tersebut dapat dibagi ke dalam media yang diproyeksikan, seperti film, slide,film strip, transparansi, dan lain sebagainya dan media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, Radio, dan lain sebagainya. Jenis media yang diproyeksikan memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, dan Over Head Projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi efektif.
            Pada intinya pengelompokan media-media tersebut bertujuan untuk menentukan jenis media mana yang cocok untuk suatu pembelajaran, karena karakteristik setiap materi berbeda satu sama lain. Pemilihan media pembelajaran yang terlalu mahal tidak menjamin efektifitas suatu pembelajaran jika dibandingkan dengan yang lebih murah. Oleh karena itu seorang pendidik harus dengan bijak memilih dan menggunakan media agar komunikasi yang dibangun berjalan efektif.

B.    Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.        Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: 
a.      Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b.      Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.      Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.      Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.      Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.        Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.      Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a.      Menimbulkan kegairahan belajar
b.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.      Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4.      Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a.      Memberikan perangsang yang sama
b.      Mempersamakan pengalama
c.      .Menimbulkan persepsi yang sama.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan. 
kelemahan audio visual terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran



DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, media pembelajaran. Bandung: Satu Nusa. 2011
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
Fakih, Mansour, dkk.. Pendidikan Populer Membangun Kesadaran Kritis ( Yogyakarta: Read Book, 2001.
Fathurrohman, Teknologi dan Media Pembelajaran. Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989.
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2011.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:Kencana, 2010.
Sadiman, Arief S., dkk., Media Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Sudjana, Nana. Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001.

http://leeyea-leeyea.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-dan-macam-mac










[1] Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989), hal 40.
[2][8] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 12-14.
[3][9] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, 211-213

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBJEK EVALUASI PENDIDIKAN

PE NGERTIAN OBJEK EVALUASI PENDIDIKAN Yang dimaksud dengan objek atau susunan evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi. Apapun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek evaluasi. Pada waktu evaluator ingin menilai berat badan siswa, maka yang menjadi obejk evaluasi adalah berat badan siswa, sedangkan angka yang menunujukkan berapa berat badan siswa dimaksud, misalnya 34 kilogram, 40 kilogram, dan sebagainya adalah hasil evalusai.jika evaluator ingin menilai keterampilan siswa   dalam menggunakan termometer, maka yang menjadi objek evaluasi adalah benar tidaknya   gerakan tangan siswa dalam memegang alat, bagaimana siswa meletakkan termometer dibadan anak yang diukur suhunya, kemampuan siswa untuk menentukan berapa lama termometer diletakkan dibagian badan, kemudian juga kemampuan siswa dalam membaca skala yang ada pada termometer, gambaran tentang benar-salahnya siswa menggunakan...

METODE-METODE PEMBELAJARAN SKI

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan pengetahuan mengenai kejadian kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan manusia di masa lampau dan ada kaitannya dengan keadaan masa kini. Sejarah juga merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Sejarah peradaban Islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam. Dalam perspektif Islam, manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan peran inti. Kedudukan dan posisi manusia di kisahkan dalam Al Qur’an diantaranya: manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama Allah berfirman: Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang S...

MATERIAL EVALUATION

MATERIAL EVALUATION ido setyawan 1211010083 LECTURER : Eva Nurchurifiani, M.Pd. THE STATE INSTITUTE OF ISLAMIC STUDIES RADEN INTAN LAMPUNG 2013-2014 FOREWORD Alhamdulillahirobbil’alamiin The authors would like extend their very gratitude to Allah SWT, the Almighty, for the unlimited   blessings bestowed upon them one of wich is their great chance to accomplish composing this papers. Who has given affection for the author for taking the time to complete this papers titled“From Syllabus Design to Curriculum Development”. It is highly expected that this papers might contribute to the betterment of English intruction in this institution. The authors are aware that this papers is still far from perfect. Therefore, the authors expect criticism and suggestions either in writing or orally. Bandar Lampung, ............. March 2014      The Authors CHAPTER   I BACKGROUND A. Introd...